Potret Banten
Poto Realita Tentang Banten

Sanggar Tari Raisya Mimpi Yang Tercapai

Lestarikan Tari Tradisional dan Budaya

Raisya sedang melatih tarian
0

Warisan kebudayaan, memang harus dilestarikan. Mungkin hal itulah yang selama 15 tahun (2008-2023) terakhir, terus dilakukan sanggar seni yang satu ini.

Sanggar tari Raisya yang juga nama dari pelatih dan sekaligus pemilik sanggar itu dirintis sejak 2008, namun legalitas sanggar tersebut di keluarkan pada tahun 2010, dan masih tetap eksis dalam mengembangkan seni tari baik tradisional hingga modern , selain itu masih tetap aktif mencari bibit-bibit baru, seperti yang di katakan Eva Doriska (ibu dari Raisya) salah satu orang yang mendukung Raisya dalam berkarya.

“Sanggar ini didirikan sejak tahun 2008, tapi untuk legalitas nya dikeluarkan pada 2010, dengan tujuan ingin melestarikan tarian tradisional dan ini sebagai cita-cita Raisya yang ingin memiliki sanggar tari sendiri” tutur Eva saat ditemui di lokasi sanggar. Minggu (30/7/23).

Sanggar tari Raisya yang berada di Lingkungan Kantor Kecamatan Batuceper Kelurahan Batuceper Kota Tangerang kini memiliki 70 anak didik yang latihan disanggarnya, selain mengajar sanggar nya Raisya pun mengajar di beberapa sekolah di Kota Tangerang, anak didik yang ikut disanggarnya mulai dari kelas 2 Sekolah Dasar hingga SMA.

Dalam mengajar tari, Raisya hanya menarik harga Rp. 10.000 per anak yang datang, namun kami tidak memaksakan jika memang anak itu tidak mampu . ” Dalam mengajar kita hanya meminta sepuluh ribu per anak yang datang, namun bagi mereka yang ingin belajar, tapi tidak mampu membayar kami tidak memaksakan juga karena kami juga melihat kondisi orang tua nya, jadi silahkan latihan bersama” tegas Eva.

Dengan adanya sanggar Raisya di Kota Tangerang, Eva berharap dapat ikut berkontribusi terhadap kesenian dan dapat ikut melestarikan budaya baik di Kota Tangerang sendiri bahkan di Indonesia menjadi harapan dari sanggar Raisya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.