Saturday, December 14, 2024
spot_img
HomeCULTURERekomendasi Tempat Destinasi Budaya Jakarta

Rekomendasi Tempat Destinasi Budaya Jakarta

Kebudayaan DKI Jakarta adalah budaya mestizo atau suatu budaya campuran dari beberapa etnis. Sejak zaman penjajahan Belanda, Jakarta adalah Ibu kota Indonesia yang membuat orang-orang berdatangan dari seluruh Nusantara. Berikut rekomendasi Destinasi Budaya di Jakarta untu liburan akhir pekan anda:

  1. Setu Babakan

Setu Babakan atau Situ Babakan adalah suatu cagar budaya yang terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah salah satu tempat yang dikhususkan menjadi ruang reka cipta sebagai dapurnya Budaya Betawi. Di sana pengunjung dapat melihat dan berinteraksi dengan Kebudayaan Betawi baik fisik maupun non fisik. Besar harapan kami melalui website ini masyarakat mendapatkan informasi tentang Budaya Betawi yang lebih lengkap dan akurat dan bisa menjadi panduan anda mengenal Budaya Betawi lebih jauh.

Untuk jam operasionalnya sendiri, Setu Babakan ini mulai dibuka pada pukul 09.00 sampai pukul 15.00. Setu Babakan buka pada hari Selasa-Minggu dan tutup pada hari.

Beralamat Jl. RM. Kahfi II, RT.13/RW.8, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12640 Telp: (021) 78893258.

2. Taman Benyamin Sueb

Bagi penggemar Benyamin yang ingin melihat perjalanan karier budayawan Betawi tersebut, Taman Benyamin Sueb merupakan tempat yang harus dikunjungi.

Taman Benyamin Sueb atau pusat kebudayaan Betawi berlokasi di Jalan Jatinegara Timur, Jatinegara, Jakarta Timur.

Letaknya cukup strategis karena dekat dengan Stasiun Jatinegara. Selain menawarkan halaman yang cukup luas untuk bersantai yang dilengkapi dengan beberapa gazebo dan air mancur, wisatawan bisa melihat sejumlah koleksi peninggalan Benyamin.

Barang-barang seperti foto, pakaian termasuk baju pentas, poster film, piagam, hingga barang pribadi seperti jam tangan pun bisa ditemukan di Museum Benyamin Sueb yang berada dalam taman tersebut. Ada juga kaset, penghargaan, dan foto-foto Benyamin sedari kecil hingga dewasa. Lukisan wajah Benyamin pun tersimpan di sana.

3. Taman Ismail Marzuki (TIM)

Taman Ismail Marzuki (TIM) merupakan sebuah pusat kesenian dan kebudayaan yang berlokasi di Jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat. Di komplek TIM, berdiri juga Institut Kesenian Jakarta dan Planetarium Jakarta. TIM juga memiliki enam teater modern, balai pameran, galeri, gedung arsip, dan bioskop.

Acara-acara seni dan budaya dipertunjukkan secara rutin di pusat kesenian ini, termasuk pementasan drama, tari, wayang, musik, pembacaan puisi, pameran lukisan dan pertunjukan film. Berbagai jenis kesenian tradisional dan kontemporer, baik yang merupakan tradisi asli Indonesia maupun dari luar negeri juga dapat ditemukan di tempat ini.

Jam operasional Taman Ismail Marzuki buka adalah mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB, setiap hari Senin-Jumat. Untuk harga tiket masuk Taman Ismail Marzuki sendiri adalah gratis alias tidak dipungut biaya apapun.

Namun, untuk melakukan kunjungan ke beberapa fasilitas yang ada di Taman Ismail Marzuki ada yang perlu melakukan reservasi terlebih dahulu dan ada juga yang dipungut biaya dengan tarif yang ditentukan tergantung oleh pihak penyelenggara acara.

4. Taman Arkeologi Onrust

Taman Arkeologi Onrust adalah salah satu kawasan cagar budaya yang juga menjadi destinasi wisata bahari. Destinasi wisata ini terletak di Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta. Taman Arkeologi Onrust (TAO) terdiri dari 3 pulau cantik nan indah, yaitu Pulau Onrust, Pulau Cipir, dan Pulau Kelor.

Di pulau ini wisatawan akan disuguhkan banyak warisan dan Bangunan Sejarah dari era kolonial seperti pelabuhan kuno dan benteng. Wisatawan dapat menyaksikan secara langsung di pulau ini terdapat sumur bekas penduduk, kerangka bangunan tua, banyak bata, cor-coran semen, dan bebatuan yang bertebaran.

Pulau eksotis ini terletak di DKI Jakarta, lebih tepatnya berada di Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu. Wisata pulau ini dibuka setiap hari. Objek wisata sejarah ini mulai beroperasi sejak pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.

Ketika berkunjung ke pulau ini, waktu kunjungan sudah terjadwal sehingga wisatawan tidak dapat datang dan pergi sebebasnya. Jadwal keberangkatan sudah diatur pukul 8 pagi sedangkan, untuk jadwal pulang pukul 3 sore. Hal tersebut dilakukan agar wisatawan aman dari ombak.

Untuk bisa berkunjung ke Taman Arkeologi Onrust wisatawan akan dikenai biaya tiket masuk. Harga tiket masuk area wisata ini terbagi menjadi beberapa kategori. Bagi mahasiswa akan dikenai biaya sebesar Rp 3.000,- Sedangkan, untuk anak-anak atau pelajar akan dikenai biaya sebesar Rp 2.000,-.

Untuk wisatawan yang datang rombongan minimal 30 orang. Untuk rombongan dewasa akan dikenai biaya sebesar Rp 3.750,-. Bagi rombongan mahasiswa akan dikenai biaya sebesar Rp 2.250,-. Untuk rombongan anak-anak atau pelajar akan dikenai biaya sebesar Rp 1.500,-.

Taman wisata sejarah ini juga terbuka untuk pemakaian plaza, ruangan, dan taman dengan biaya yang dikenai sebesar Rp 1.000.000 per hari. Dan untuk pemakaian lokasi untuk shooting film, rekaman, dan sejenisnya dengan biaya yang dikenai sebesar Rp 1.500.000 per hari.

Untuk biaya transportasi dari Dermaga Marina, Ancol menuju ke Objek wisata sejarah ini wisatawan akan dikenai biaya sebesar dan perkiraan harga Rp 100.000,- hingga Rp 300.000,-.

5. Pulau Kelor

Pulau Kelor dahulu dikenal dengan nama Pulau Kerkhof merupakan pulau yang berada pada gugusan Kepulauan Seribu. Secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu provinsi DKI Jakarta. 

Benteng Martello memang menjadi primadona Pulau Kelor lantaran bentuknya yang paling terlihat meski dari kejauhan. Ini yang menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi pulau ini.

Kamu bisa berkunjung ke pulau kuburan nan sarat akan sejarah ini dengan mendaftar paket perjalanan yang banyak ditawarkan. Harganya dimulai dari Rp 120.000 untuk sepaket perjalanan ke Pulau Onrust dan Pulau Cipir dari Dermaga Muara Kamal.

Tak hanya itu, Pulau Kelor terbuka untuk umum 24 jam. Oleh karena itu, kamu boleh berkemah di sini, dengan catatan harus membawa tenda sendiri dan dapat bertahan tanpa adanya listrik, dan sinyal.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments