Potret Banten
Poto Realita Tentang Banten

Kolaborasi Pemerintah Bersama Pengembang Properti Dukung Kemajuan Kawasan Tenjo Lewat Pembangunan Fly Over Dan Jpo

Kolaborasi Pemerintah Bersama Pengembang Properti Dukung Kemajuan Kawasan Tenjo Lewat Pembangunan Fly Over Dan Jpo

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kiri), Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu (kedua kiri) Direktur Jenderal Perkeretaapian Ir. Mohamad Risal Wasal (kanan ketiga), Sekretaris Jendral Kementerian Perhubungan Novie Riyanto (tengah), Direktur SDM dan Umum PT KAI (Persero) Rosma Handayani (kanan kedua), dan Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto (kanan) bersama Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk Bacelius Ruru (kiri) bersama – sama menekan tombol pada acara seremoni groundbreaking pembangunan flyover di Stasiun Tenjo, Sabtu (30/3/24). PT Mitra Abadi Utama selaku pengembang Kota Podomoro Tenjo, salah satu anak perusahaan dari Agung Podomoro Group, hari ini menjalankan kolaborasi strategis bersama Kementerian Perhubungan, PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan Pemerintah Kabupaten Bogor. Langkah konkritnya melalui groundbreaking pembangunan flyover yang posisinya berada tepat di depan stasiun Tenjo. Fot : Ist
0

PotretBanten.com , Bogor – PT Mitra Abadi Utama selaku pengembang Kota Podomoro Tenjo, salah satu
anak perusahaan dari Agung Podomoro Group, hari ini menjalankan kolaborasi strategis bersama
Kementerian Perhubungan, PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan Pemerintah Kabupaten Bogor. Langkah
konkritnya melalui groundbreaking pembangunan flyover dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO),
yang posisinya berada tepat di depan stasiun Tenjo. Kedua infrastruktur ini sangat penting dalam
perencanaan kota dan pengelolaan lalu lintas, dengan tujuan utama untuk mengurai kemacetan,
meningkatkan keselamatan dan efisiensi pergerakan baik untuk kendaraan maupun pejalan kaki.
Dalam kegiatan ini turut dihadiri secara langsung Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur
Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Mohamad Risal Wasal, Direktur Utama KAI Didiek
Hartyanto, dan Pj Bupati Kabupaten Bogor Asmawa Tosepu. Groundbreaking ini merupakan
kelanjutan dari pencanangan pembangunan yang telah dilaksanakan pada Oktober 2022 lalu.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan groundbreaking flyover dan JPO pada hari ini
adalah momen penting dalam meningkatkan aksesibilitas guna mendukung mobilitas masyarakat
yang akan berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi Kawasan Tenjo. Kehadiran dua infrastruktur
tersebut sejalan dengan visi misi Presiden Joko Widodo tentang pentingnya pemerataan infrastruktur
yang inklusif untuk membangun konektivitas antar wilayah.
“Groundbreaking flyover dan JPO Tenjo ini merupakan wujud keberhasilan kolaborasi antara
Kementerian Perhubungan, KAI, Agung Podomoro, dan Pemkab Bogor dalam menghadirkan
infrastruktur yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Tenjo. Hal ini tentunya akan meningkatkan
penggunaan moda transportasi umum sehingga mengurangi penggunaan kendaraan pribadi serta
memperkuat pelayanan KRL rute Jakarta – Rangkasbitung dan sebaliknya,” kata Menteri Budi.
Direktur Utama PT Agung Podomoro Land Tbk. Bacelius Ruru menjelaskan pembangunan flyover dan
JPO ini merupakan wujud partisipasi Agung Podomoro dalam mendukung rencana tata ruang Pemkab
Bogor yang mengharapkan adanya pembangunan perpotongan tidak sebidang di Kecamatan Tenjo.
Dua infrastruktur ini tidak hanya menghubungkan berbagai titik penting dan memperlancar arus
mobilitas, namun juga membuka peluang ekonomi baru, memperkuat konektivitas antar wilayah, dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat terutama di kawasan Kota Podomoro Tenjo.
“Apa yang kita laksanakan hari ini merupakan bukti komitmen Agung Podomoro dalam merealisasikan
rencana pengembangan kawasan Kota Podomoro Tenjo. Keberadaan flyover dan JPO Tenjo akan
membuat rumah – rumah di Kota Podomoro Tenjo semakin bernilai dengan jumlah penghuni yang
semakin besar.” jelas Ruru.
Saat ini, progres pembangunan flyover dan JPO sudah memasuki pembangunan pondasi bored pile
dan pembuatan akses jalan de tour untuk pengalihan selama masa kontruksi. Kedua infrastruktur
tersebut ditargetkan untuk mulai beroperasi pada Desember 2024 mendatang dengan total waktu
pekerjaan selama 12 bulan.

“Pembangunan flyover dan JPO ini merupakan bagian dari konsep Grand Transit Oriented
Development (TOD) Kota Podomoro Tenjo. Kehadiran TOD menjadi prioritas bagi pengembang untuk
mendorong konsumen dan masyarakat dalam mengoptimalkan penggunaan tranportasi umum yang
ramah lingkungan seperti KRL sehingga dapat mewujudkan kota yang produktif, efisien, dan
berkelanjutan,” tambah Ruru.
Grand TOD Kota Podomoro Tenjo dibangun di lahan seluas 2,2 hektare dan terintegrasi langsung
dengan Stasiun Tigaraksa, yang nantinya dilengkapi dengan akses Transjakarta, dan LRT. Lokasi TOD
juga dekat dengan pintu gerbang Tol Cileles, yakni hanya 2 km dari ruas tol Serpong – Balaraja. Dengan
dengan adanya akses tersebut, waktu tempuh menuju Jakarta akan lebih cepat menjadi 40 menit dan
menuju Serpong hanya 20 menit.
Ruru berharap keberadaan flyover dan JPO Tenjo serta didukung dengan Grand TOD akan membuat
masyarakat semakin nyaman dan yakin untuk memilih Kota Podomoro Tenjo sebagai pilihan hunian
tepercaya maupun untuk investasi properti. “Dengan infrastruktur dan aksesibilitas menuju ke Kota
Podomoro Tenjo yang semakin lengkap, kami meyakini akan meningkatkan nilai investasi properti di
Kota Podomoro Tenjo. Hal itu tentunya sekaligus mempertegas status Kota Podomoro Tenjo sebagai
kawasan hunian terbaik di koridor Barat Jakarta,” kata Ruru.
Kota Podomoro Tenjo dibangun di lahan seluas 650 hektare (ha) dengan berbagai tipe hunian. Sejak
diluncurkan pada 2020 lalu, mahakarya Agung Podomoro ini disambut baik oleh masyarakat luas yang
dibuktikan dengan terjualnya 5.800 unit rumah. Hunian Kota Podomoro Tenjo akan dilengkapi dengan
beragam fasilitas, seperti club house berfasilitas premium dengan private cinema, multifunction room,
indoor games, pool bar, swimming pool, fitness center, sunset deck, children playground hingga coworking space. Kawasan ini juga didukung dengan area komersial green belt pertama di Indonesia,
yaitu area terbuka hijau yang memanjang 2,5 km dengan konsep car-free living, di mana terdapat jalur
khusus sepeda (bikelane) di setiap jalan utama.

Leave A Reply

Your email address will not be published.