PotretBanten.com, Tangerang – Sanggar Tari Parikesit yang beralamat di komplek puri kartika lama blok EA NO 08, RT.008/RW.006, Tajur, Kec. Ciledug, Kota Tangerang.
Awal Sanggar Tari Parikesit ini pada tahun 1985 , merupakan wadah untuk mengenal budaya dan tempat latihan menari Tradisional bagi masyarakat. “Sanggar Tari Parikesit ini berdiri pada tahun 1985 sebagai wadah untuk latihan tari tradisional dan mengenal lebih tentang budaya.”ujar Dhira pelatih sekaligus pemilik Sanggar Tari Parikesit saat ditemui PotretBanten.com, Rabu (1/5/2024).
Warisan budaya, memang harus dilestarikan apalagi sekarang ditengah era tarian modern, tari tradisional tidak boleh luntur. Seperti yang dilakukan Dhira, ia mengatakan akan terus melestarikan budaya dan terus memberikan ilmunya kepada masyarakat terlebih kepada anak muda.
“Peran sekolah yang ada exstrakulikuler tari ini sangat membantu untuk tetap melestarikan kebudayaan. Yang saya lihat anak muda sekarang juga tidak malu untuk ikut menari tari tradisional walaupun tari modern saat ini lagi booming juga kaya K-POP gitu. Buat kalian anak-anak muda ayo kita lestarikan budaya Indonesia jangan malu untuk menarikan tarian daerah,”kata Dhira.
Sanggar Tari Parikesit yang berada di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang saat ini memiliki 150 anak didik yang latihannya di sanggarnya. Anak didik yang dilatih disanggarnya mulai dari anak sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).
“Anak didik kami saat ini ada 150 anak dari anak SD , SMP dan SMA, mereka diajarkan tari tradisional Nusantara, selain bisa menarikan tarian dari daerah itu mereka juga belajar tentang budaya itu,”jelasnya.
Dengan adanya Sanggar Tari Parikesit di Kota Tangerang, Dhira berharap dapat ikut berkontribusi terhadap kesenian dan dapat ikut melestarikan budaya baik di Kota Tangerang sendiri bahkan di Indonesia menjadi harapan dari Sanggar Tari Parikesit. Rabu (1/5/2024).PotretBanten.com/Leoni.