Home BANTEN Kurangnya Perhatian Pemerintah Kabupaten Tangerang Kepada Petani Bunga

Kurangnya Perhatian Pemerintah Kabupaten Tangerang Kepada Petani Bunga

0

Damyati (30) tak menyangka Bunga Matahari yang ditanamnya menjadi viral dan menjadi objek wisata. Damyati menceritakan, mulanya menanam bunga matahari untuk dijual di pasar bunga Rawa Belong. Rencananya, ia akan menjual mulai dari harga Rp 1000 – Rp 1500 per batang.

“Awalnya mau saya jual ke Rawa Belong, harga per batangnya bisa Rp 1000 – 1500 per batangnya ” kata Damyati saat ditemui di lahan miliknya. Minggu (12/3/2023).

Bunga Matahari atau bahasa latinnya disebut Helianthus Annuus L merupakan salah satu tumbuhan bunga khas yang memiliki warna kuning terang yang sangat indah. Karena keindahannya kebun Bunga Matahari milik Damyati ini mulai menjadi objek wisata, namum karena keterbatasan modal ia belum maksimal dalam mengembangkan usahanya. “Selama ini saya berusaha sendiri dalam mengembangkan pertanian Bunga Matahari ini, dalam mengembangkan pertanian ini saya masih menggunakan modal sendiri dan sangat terbatas, dan belum pernah ada bantuan dari pihak manapun terutama Pemerintah Kabupaten Tangerang”,ujar Damyati.

Selain minimnya bantuan dari Pemerintah para petani pun dipermasalahkan dengan faktor cuaca yang tidak menentu maka dari itu ia berharap pada Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk bisa membantu, terutama dikala cuaca tidak mendukung seperti saat ini. “Saya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk bisa membantu para petani bunga, minimal dapat menyediakan bibit dan pupuk geratis disaat keadaan seperti ini” harapnya.Bagi para konsumen yang ingin membeli hasil panen Bunga Matahari secara langsung, Damyati pun mendaftarkan produknya di Marketplace (NiagaTani.id) maka dari itu pembeli dapat memesan melalui aplikasi tersebut. Dengan mendaftarkan produknya di aplikasi NiagaTani.id Damyati bisa memperluas jaringannya hingga keseluruh Nusantara  Minggu (12/3/2023). Potret Banten/Leoni.

 

 

 

 

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version